Senin, 14 Februari 2011

AKHLAK KENABIAN PADA DEMONSTRAN MESIR

Banyak pelajaran menarik pada demonstrasi menentang presiden Husni Mubarak di Mesir. Pada hari Rabu sekelompok orang menyerbu kumpulan demonstran yang sedang berdemo menentang Mubarak dengan damai di Tahrir.
Hal ini terjadi setelah demo satu juta yang dilakukan oleh kubu penentang Mubarak satu hari sebelumnya. Tepatnya hari selasa, 1 Februari 2011.
Para pengamat mengatakan bahwa kelompok penyerang itu adalah pendukung Mubarak yang terdiri dari polisi dan Partai Nasional Demokrasi. Hal ini dikuatkan dengan ditemuinya kartu pengenal polisi dan anggota partai pada beberapa orang penyerang yang tertangkap oleh demonstran sebagaimana yang dirilis Al-jazirah. Para penyerang itu membawa senjata tajam, kayu, dan melempari demonstran dengan batu. Bahkan ada yang menyerang demonstran dengan menunggangi kuda dan onta seperti perperangan-perperangan yang kita saksikan dalam film. Lebih 2000 orang terluka dalam kejadian ini.
Namun sikap demonstran dalam kejadian ini sangat mengharukan. Beberapa penyerang yang ditangkap oleh para demonstran diperlakukan dengan baik. Bahkan luka yang ada pada penyerang itu mereka obati. Tak kuasa menahan haru beberapa penyerang itu menangis. Tidak ada dendam. Tidak ada sakit hati. Seolah-olah mereka tidak melakukan kesalahan sebelumnya sehingga diperlakukan seperti ini. Ya Allah. Sungguh sikap yang sangat mulia.  Akhlak kenabian ini masih mengalir dalam diri para demonstran itu. Sesuai dengan pepatah Arab yang mengatakan: Jadilah engkau seperti pohon. Orang-orang melemparinya dengan batu. Ia memberikan buah kepada mereka.
Syi'ar mereka adalah perkataan Allah SWT:"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam". Al-Maidah: 28.
Kisah ini juga mengingatkan kita kepada Fathu Makkah. Pada saat itu Rasulullah memaafkan para kuffar Quraisy yang telah menyiksa orang muslim dengan kejam di Mekah sehinnga memaksa orang-orang muslim untuk hijrah ke Medinah. Setelah Umat Islam kuat dan membuka Kota Mekah, Rasulullah memasuki kota Mekah dengan kepala menunduk. Tidak ada kesombongan. Beliau berkata kepada kuffar Quraisy: Bagaimana kalian memandang saya sekarang. Mereka menjawab: baik. Saudara yang mulia, dan anak dari saudara yang mulia. Lalu Rasulullah menjawab: Pergilah! Kalian bebas dan aman. Ulyadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar